Bedah sesar (bahasa Inggris: caesarean section atau cesarean section dalam Inggris-Amerika), disebut juga dengan seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan di mana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui v*g**a tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, anak, anastesi serta bidan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Bedah_sesar)
Banyak orang berprasangka bahwa bedah caesar adalah hasil dari ilmu kedokteran modern, namun siapa sangka, ternyata di zaman salafpun sudah ada bedah caesar.
Al-Khotib al-Baghdadi rohimahullah (W 463 H)meriwayatkan:
أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّد الخلال، حدّثنا أحمد بن إبراهيم، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَحْمَدَ الْغَافِقِيُّ- بِمِصْرَ- قَالَ: سمعت عَبَّاس بْن نصر البغدادي يقول: سمعت صفوان بْن عيسى يقول: مكث مُحَمَّد بْن عجلان في بطن أمه ثلاث سنين فشق بطن أمه فاخرج وقد نبتت أسنانه.
“Telah mengabarkan kepada kami Abu Muhammad al-Kholal, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrohim, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Ahmad al-Ghofiqi di Mesir, dia berkata,’Aku mendengar Abbas bin Nashr al-Baghdadi berkata,’ Aku mendengar Shofwan bin Isa berkata,’Muhammad bin ‘Ajlan tinggal di perut ibunya selama tiga tahun maka dibelahlah perut ibunya lalu dia dikeluarkan dalam keadaan gigi-giginya telah tumbuh.’”(Tarikh Baghdad: 14/28, Tahqiq Dr. Basyar ‘Awwad Ma’ruf,Darul Ghorbi al-Islami,Beirut, cet. pertama, 1422 H/2002 M, via Maktabah Syamelah)
Jika riwayat ini benar maka ternyata tehnologi kedokteran para salafpun sudah mencapai kemajuan karena mereka bisa melakukan bedah caesar seperti yang dilakukan kedokteran modern saat ini. Dan jika riwayat ini secara sanad lemah, maka setidaknya di zaman salaf juga ada wacana melakukan bedah caesar.
Perlu diketahui bahwa Muhammad bin ‘Ajlan lahir pada masa kholifah Abdul Malik bin Marwan dan wafat sekitar tahun 148 H. Masa ini jauh dari masa kehidupan Ibnu Sina, orang zindiq batiniyyyah yang dianggap sebagai bapak kedokteran modern. Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H dan wafat 428 H.
Oleh sebab itu orang yang mengatakan bahwa mengikuti manhaj salaf adalah seperti kembali ke zaman batu adalah tidak benar karena para salaf juga sudah berkemajuan –sesuai masanya-dalam bidang tehnologi. Mengikuti manhaj salaf bukan berarti anti kemajuan dan tehnologi, namun manhaj salaf adalah menyandarkan segala aspek kehidupan ini kepada al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus sholeh dari kalangan para sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in. Wallahu ‘alam bis showab.
Oleh Abu Hasan as-Syihaby
Senja di sudut barat laut kabupaten Lamongan Jatim, Ahad,14 Rajab 1436 H/ 3 Mei 2015 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jazakumullah atas kunjungan dan perhatian anda. Komentar yang bijak adalah kehormatan kami.